Wednesday, April 7, 2010

Memalak Kader PDIP

Bikini - Pihak keamanan Kongres III Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Sanur, Denpasar, Bali, membawa seorang pemuda bernama Binsar ke polisi, Rabu (7/4) malam. Ia diduga sedang meminta uang secara paksa kepada salah seorang kader PDIP di arena Kongres.

Binsar sempat mengaku aktivis Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera), organisasi yang ikut meramaikan Kongres dengan berunjuk rasa. Tapi, Andi Julius, Koordinator Lapangan Bendera Jakarta Utara, menepis bahwa Binsar adalah anggota Bendera. "Saya tahu dia sering nongkrong di DPRD Jakarta dan mengaku anggota Bendera," kata Andi. Ia memang berangkat bersama aktivis Bendera lain, tapi ia bukan anggota.

Kini, pria berkaus hitam bergambar Soekarno itu menjalani pemeriksaan di pos polisi setempat. Malang benar nasib Binsar Simbolon. Karena ketahuan memalak seorang peserta Kongres III PDI-P di lokasi kongres di Hotel Inna Grand Bali Beach, Rabu (7/4/2010), Binsar dibekuk oleh Satgas Pecalang yang mengawal jalannya kongres dan diarak ke pos polisi di depan hotel.

Binsar juga sempat digebuk sehingga bibirnya bonyok. Binsar lalu dimasukkan di salah satu ruangan untuk menghindari amuk para satgas yang geram karena merasa dipermalukan dengan tindakan Binsar di lokasi kongres. Salah satu satgas mengatakan gerak-gerik Binsar memang sudah dipantau sejak pukul 15.00 WITA tadi.

Meski belum dapat memastikan, Penghubung Bidang Umum Kongres Bambang Sukri mengatakan ada yang aneh dengan sorot mata Binsar. Bambang menduga Binsar juga dalam keadaan mabuk. Identitas Binsar sendiri masih rancu.

Ada yang mengatakan dia wartawan, ada yang mengatakan dirinya aktivis Bendera, salah satu organisasi sayap PDI-P, karena menggunakan ID Card Bendera.

Koordinator lapangan Bendera Jakarta Utara Andi Yulius mengakui Binsar memang ikut rombongan Bendera dari Jakarta. Rombongan Bendera yang datang ke Denpasar berjumlah delapan bus atau sekitar 80-an orang. "Kita tahunya sih dia wartawan di DPRD DKI Jakarta di Kebon Sirih. Tapi enggak tahu juga medianya apa," tuturnya.

"Dia biasa malak kayaknya. Tadi juga minta uang. Ya uang transportlah. Kita ngelihatnya biasa awalnya. Tadi ke lantai dua nyari sasaranlah," tandasnya.

No comments:

Post a Comment